Sah, Juliasih Berhasil Meraih Gelar Doktor Berkat Meneliti Pencemaran Perairan Danau Buyan Universitas Umum

Denpasar, Kamis (13/06/2024), bertempat di Ruang Aula Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Pascasarjana Universitas Udayana (Unud), menggelar Ujian Akhir Tahap II (Ujian Terbuka) dengan Promovenda Ni Ketut Ayu Juliasih, S.Si., M.Fis. Dosen Biologi Universitas Hindu Indonesia (UNHI) ini, berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Strategi Pengendalian Pencemaran Perairan Danau Buyan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali" dihadapan penyanggah dan undangan akademik. Bertindak sebagai pimpinan sidang adalah Koordinator PDIL Pasca Unud Prof. I Wayan Arthana, MS., PhD., yang beranggotakan sembilan orang penyanggah yakni, Prof. Dr. Drs. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS, Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS., Dr. Ir. I Made Sudarma, MS., Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra, MAppSc, PhD., Dr. Drs. I Made Sara Wijana, M.Si., Prof. Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc. Ph.D., Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, MS., Prof.Dr.Ir. I Gede Mahardika, M.S., serta Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S., serta lima orang undangan akademik yakni, Dr. Ir. I Wayan Diara, MS., Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si., M.Si., Dr. Ni Made Suartini,S.Si.,M.Si. Ni Made Utami Dwipayanti, ST., M.BEnv., PhD., dan Dr. I Nyoman Arsana, S.Si., M.Si.




Juli dalam paparannya mengungkapkan bahwa pemanfaatan Danau Buyan sebagai sumber daya multifungsi telah menimbulkan tekanan yang berlebihan terhadap ekosistem danau, mengakibatkan penurunan kualitas air yang signifikan. Ditambahkan Juli, penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kualitas air dan status pencemaran Danau Buyan, perilaku dan etnoekologi masyarakat terkait pelestarian Danau Buyan, dan merumuskan strategi pengendalian pencemaran perairan Danau Buyan. Danau Buyan terindikasi telah tercemar dengan indeks pencemaran terkatagori cemar ringan. Aktivitas masyarakat juga turut berkontribusi terhadap pencemaran, terutama dari segi perilaku, dengan tingkat perilaku yang kurang baik terutama pada petani. Aspek etnoekologi teridentifikasi dari praxis (praktik) masyarakat yang dilandasi sistem cosmos (kepercayaan) dan corvus (pengetahuan) tradisional dalam mitos terkait pelestarian lingkungan, imbuhnya. Perencanaan strategis pengelolaan Danau Buyan berdasarkan metode ISM, diawali dengan menentukan prioritas elemen pengelolaan menggunakan metode simple additive weighting (SAW), melalui FGD dengan para pakar yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat melalui FGD dengan para pakar yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat. Hasilnya menyoroti elemen ekowisata berwawasan lingkungan sebagai elemen tujuan program; sistem penanganan bahan pencemar sebagai elemen kebutuhan program; aktivitas pariwisata ramah lingkungan sebagai elemen aktivitas guna perencanaan program; BKSDA Bali dan DLH Kabupaten Buleleng sebagai elemen lembaga terlibat dalam pelaksanaan program; rumah tangga, petani, nelayan dan pelaku usaha sebagai elemen sektor masyarakat yang terpengaruh; meningkatnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat serta pengelolaan Danau Buyan yang terintegrasi antar lembaga terkait dengan stakeholder sebagai elemen perubahan yang dimungkinkan. Diharapkan strategi yang difokuskan pada elemen kunci ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan kebijakan pengelolaan Danau Buyan yang efektif, tutup Juli.




Sementara itu Prof. Dr. Drs. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS., pada akhir ujian terbuka memberikan sambutan selaku promotor mengucapkan selamat kepada promovenda, keluarga, dan intitusi tempat promovenda bernaung, karena setelah melalui perjuangan yang sangat panjang sehingga berhasil menyelesaikan studi doktornya. Prof Budi juga memberikan pujian kepada promovenda karena performance yang luar biasa dalam mempertahankan disertasinya menjawab gempuran pertanyaan dari para penguji. Di akhir sambutan, Prof Budi memberikan saran agar promovenda membentuk grup riset dan membawa pengalaman tentang disertasinya di institusinya (DK).