Penelitian ini berupaya untuk mendalami permasalahan diatas dengan menganalisis: pertama, mengevaluasi dampak sistem zonasi berbasis administratif; kedua, mengkaji aspek fisik dasar, pola penggunaan lahan dan potensi ekonomi wilayah; dan ketiga, mengembangkan alternatif model zonasi wilayah berbasis ekologi. Data empiris dan berbagai studi yang pernah dilakukan semakin memperjelas kondisi ketimpangan dan dikotomi antar wilayah yang terjadi di Kabupaten Badung. Ketimpangan yang cukup mencolok terutama terjadi antara bagian selatan dan bagian utara. Salah satu pendekatan untuk mengurangi ketimpangan antar Wilayah di Kabupaten Badung yaitu dengan mengembangkan sistem wilayah berbasis zonasi ekologi sehingga terdapat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berkembang berdasarkan potensi wilayah dan kesesuaian penggunaan lahan. Upaya ini diharapkan mampu mensinergikan pembangunan sektor pariwisata yang dominan berkembang di wilayah Badung Selatan dengan sektor pertanian dan UMKM yang berkembang di wilayah Badung Utara dan Badung Tengah.

Mahasiswa dinyatakan lulus dengan perbaikan, sehingga dapat dilanjutkan ke penelitian lapangan setelah Proposal Disertasinya diperbaiki sesuai saran dan masukan dari Tim Penguji (DK).