Temukan Formula Baru Indeks Kesehatan Mangrove, Erna Raih Gelar Doktor Universitas Umum

Denpasar, Jumat (22/08/2025), bertempat di Ruang Aula Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Pascasarjana Universitas Udayana (Unud), menggelar Ujian Akhir Tahap II (Ujian Terbuka) dengan Promovenda Ni Made Ernawati, S.Kel., M.Si. Erna wanita yang lahir di pelosok Desa Yeh Sumbul, Jembrana berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengembangan Indeks Kesehatan Mangrove Berbasis Parameter Ekologis Untuk Mendukung Konservasi Di Teluk Benoa Dan Estuari Perancak, Bali" dihadapan penyanggah dan undangan akademik. Bertindak sebagai pimpinan sidang adalah Koordinator PDIL Pascasarjana Unud Prof. I Wayan Arthana, MS., PhD., yang beranggotakan sembilan orang penyanggah yakni, Prof. Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc. Ph.D., Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS., Abd. Rahman As-syakur, SP, MSi, PhD., Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra, MAppSc, PhD., Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS., Prof. Dr. I Ketut Ginantra,S.Pd.M.Si., Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, MS., Dr. Drs. I Made Sara Wijana, M.Si., dan Dr. Nyoman Dati Pertami, S.P., M.Si., serta empat orang undangan akademik yakni Ni Made Utami Dwipayanti, ST., M.BEnv., PhD., Dr. Ni Made Suartini,S.Si.,M.Si., Dr.Ir. Made Ria Defiani,M.Sc (Hons)., dan Dr. Ir. Dwi Budi Wiyanto, S. Kel., MP.




Mengawali paparannya, Erna mengungkapkan monitoring kesehatan ekosistem mangrove secara berkala merupakan langkah penting untuk menilai efektivitas konservasi dan rehabilitasi. Ditambahkan juga olehnya, penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi komponen biotik dan abiotik ekosistem mangrove, menganalisis kondisi terkini kesehatan mangrove di Teluk Benoa dan estuari Perancak, dan mengembangkan indeks kesehatan ekosistem mangrove berbasis parameter ekologis yang sederhana untuk menilai kesehatan ekosistem mangrove. Dari hasil penelitian yang didapatkan, parameter dominan yang terpilih berdasarkan hasil PCA untuk penyusunan indeks kesehatan ekosistem mangrove yaitu tinggi pohon, kerapatan pohon, tutupan kanopi, C-organik, EC, dan pH tanah. Indeks yang dihasilkan telah menunjukkan validitas awal yang baik untuk digunakan dalam pemantauan yang mengklasifikasikan lima kategori kesehatan ekosistem mangrove yaitu sangat baik (0,81 – 1,00), baik (0,61 – 0,80), sedang (0,41 – 0,60), rusak (0,21 – 0,40), dan rusak (0,00 – 0,20), tutup Erna dalam paparannya.




Sementara itu Prof. Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc. Ph.D., selaku Promotor di akhir ujian terbuka, memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada promovenda, keluarga, serta Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana yang telah menambah dosen yang bergelar doktor. Prof Dayu juga mengapresiasi penelitian yang dilakukan dengan mengambil topik mangrove, karena penelitian ini dapat mengimplementasikan tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals), terutama Climate Action (Penanganan Perubahan Iklim), Life Below Water (Ekosistem Lautan), dan Life on Land (Ekosistem Daratan). Prof Dayu juga menyebutkan bahwa Erna merupakan satu-satunya ahli mangrove yang ada di Universitas Udayana yang sudah memiliki sertifikat asesor komptensi mangrove. (DK)