Potensi Produksi Gas Metan yang Terbentuk dari Limbah Ternak Babi University General
Salah satu sumber gas rumah kaca di Provinsi Bali adalah sektor pertanian subsektor peternakan. Usaha peternakan yang banyak dikembangkan adalah peternakan babi, sapi, dan unggas. Di Provinsi Bali jumlah ternak babi populasinya lebih banyak dari pada ternak yang lainnya. Permasalahan yang muncul dari peternakan babi ini adalah banyaknya peternak yang tidak melakukan pengelolaan limbah di samping juga ada masalah penyakit. Permasalahan limbah ternak dalam kaitannya dengan sumbangannya terhadap kerusakan lingkungan global belum banyak di kaji khususnya limbah babi sebagai penghasil gas rumah kaca. Gas rumah kaca diketahui sebagai penyebab perubahan lingkungan global yaitu pemanasan global. Hal tersebut disampaikan oleh I Ketut Suada Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Udayana (PDIL Pasca Unud) dalam Ujian Kualifikasi yang berlangsung pada Senin, 22 Agustus 2022 yang lalu, secara online via Cisco Webex Meeting. Judul dari rencana proposal yang dipaparkan adalah "Analisis Sumber Emisi dan Potensi Produksi Gas Metan yang Terbentuk dari Limbah Ternak Babi di Provinsi Bali". Ujian kualifikasi dipimpin oleh Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS., yang merupakan Pembimbing Akademik, dengan dibantu oelh lima orang anggota penguji yakni, Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS., Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS., Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si., Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra, MAppSc, PhD., dan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S.
Suada menambahkan kepedulian terhadap perubahan iklim global pada akhir-akhir ini telah dirasakan efeknya, salah satu penyebabnya merupakan budidaya peternakan yaitu peternakan babi. Pulau Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang populasi ternak babinya sangat besar. Upaya peningkatan populasi babi tetap diusahakan seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk ternak babi ini. Persoalan yang terjadi dari peningkatan jumlah ternak babi, adalah pada sisi lain akan menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan sehingga perlu pemikiran yang serius untuk mengatasi persoalan tersebut. Diperlukan suatu sistem yang mampu memperbaiki produktivitas peternakan dengan tidak merusak lingkungan yang secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial dapat diterima oleh masyarakat. “Think globaly and act localy†sangat bijaksana sekali apabila kita memulai kegiatan secara lokal yang dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat global.
Dikatakan oleh Suada hal yang menjadi tujuan dari rencana penelitiannya adalah untuk mengetahui potensi emisi gas metana dari limbah babi dalam rangka mencegah terlepasnya gas metana secara bebas ke atmosfer bumi; untuk mengetahui potensi produksi gas metana dari limbah ternak babi sehingga dapat dihitung berapa sesungguhnya potensinya untuk Provinsi Bali; serta untuk mengetahui tindakan mitigasi yang cocok diterapkan di peternak babi di Provinsi Bali (DK).
UDAYANA UNIVERSITY