PDIL Pascasarjana Universitas Udayana Lahirkan Doktor Lingkungan Ketiga University General

Supardiono menempuh Ujian Akhir Tahap II (Ujian Terbuka) pada Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Pascasarjana Universitas Udayana sebagai proses terakhir dalam menempuh studi doktor (S3), pada Hari Rabu 11 Agustus 2021 (kemarin-red). Disertasi yang disampaikan pada ujian terbuka ini berjudul Pengendalian Pencemaran Air  Waduk Batujai di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Dion panggilan dari Supardiono merupakan lulusan doktor lingkungan ketiga yang dihasilkan oleh PDIL Pascasarjana Universitas Udayana. Ujian Terbuka dimpimpin oleh Direktur Pascasarjana Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes, dengan sembilan orang Guru Besar/Doktor yang bertindak sebagai tim penyanggah antara lain Prof. Ir. I  Wayan Arthana, MS, PhD., Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, MS., Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS., Prof. Dr. A.A. Ngr. Anom Kumbara, MS., Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS., Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra, MAppSc, PhD., Prof. Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD., Dr. Drs. I Made Sara Wijana, M.Si., serta Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc. Ph.D. Sementara itu undangan akademik terdiri dari lima orang Guru Besar/Doktor yang terkait dengan bidang penelitian yakni Dr. Ir. I Made Sudarma, MS., Dr. Ir. I Wayan Diara, MS., Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc, PhD., I Gede Hendrawan,S.Si.,M.Si.,Ph.D., dan I Wayan Gede Astawa Karang, S.Si, M.Si, PhD. Ujian berlangsung lancar meskipun dilaksanakan secara online via Cisco Webex Meeting, dimana masing-masing penyanggah dan undangan akademik menyampaikan pertanyaan ataupun sarannya untuk penyempurnaan disertasi dari promovendus. Sidang Ujian Terbuka ditutup dengan mengumumkan Supardiono layak menyandang Gelar Doktor dengan Predikat Sangat Memuaskan.

Produksi limbah di bantaran Waduk Batujai akan memberikan tekanan terhadap lingkungan hidup apabila tidak dikelola dengan baik yang akhirnya akan bermuara ke badan perairan Waduk Batujai. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasi aktivitas kegiatan usaha dan masyarakat yang dapat menimbulkan dampak pencemaran air waduk, (2) merumuskan status kualitas air akibat pencemaran air waduk, (3) menentukan dampak pencemaran perairan waduk terhadap ikan, dan (4) merumuskan model pengendalian pencemaran air waduk yang berkelanjutan dengan metode teknik Interpretative Structural Modeling (ISM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas sebagian usaha dan perilaku masyarakat yang tidak ramah lingkungan dengan membuang limbah padat dan cair tanpa melalui proses pengolahan ke badan air menyebabkan pencemaran Waduk Batujai dalam katagori kondisi tercemar ringan sampai sedang. Nilai indeks pencemaran terendah adalah 0,79 dan nilai indeks pencemaran tertinggi adalah 8,61. Pencemaran yang terjadi di Waduk Batujai menyebabkan adanya kandungan logam berat pada ikan. Kandungan timbal (Pb) pada ikan berkisar 0,14 mg/kg sampai 0,15 mg/kg, sedangkan kandungan etil merkuri (Hg) berkisar 0,3 mg/kg sampai 0,4 mg/kg. Model pengendalian pencemaran air Waduk Batujai dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholders terkait dengan menempatkan akademisi, LSM dan Bappeda Lombok Tengah sebagai pendorong utama pelaksanaan program secara partisipasitif dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal untuk mewujudkan tata kelola penanganan sampah yang baik, ketersediaan anggaran, dan keberpihakan pemerintah daerah terhadap lingkungan hidup (DK).