Mahasiswa PDIL Meneliti tentang Penilaian Kerentanan Degradasi Lahan University General



Untuk mengetahui kondisi lahan terkait kerentanan degradasi lahannya pada saat ini, Tati Budi Kusmiyarti yang merupakan Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Udayana (PDIL Pasca Unud) tertarik melakukan rencana penelitian yang berjudul "Pemodelan Penilaian Kerentanan Degradasi Lahan dengan Pendekatan Evaluasi  Multi Kategori menggunakan Data Satelit, GIS dan AHP" yang dipresentasikan dalam Ujian Kualifikasi pada hari Rabu, 31 Agustus 2022, dihadapan Enam orang penguji yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, MS., dengan beranggotakan lima orang yakni, Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si., Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra, MAppSc, PhD., Dr. Ir. I Made Sudarma, MS., Dr. Ir. I Wayan Diara, M.S., serta Abd. Rahman As-syakur, SP, MSi, PhD., secara online via Cisco Webex Meeting.



Diungkapkan Tati, degradasi lahan merupakan fenomena kompleks yang sering dipengaruhi oleh banyak faktor seperti iklim (curah hujan, suhu, dan angin), faktor ekologi abiotik (misalnya, karakteristik tanah dan topografi), jenis penggunaan lahan (misalnya, pertanian berbagai jenis, kehutanan, atau kawasan lindung), dan praktik pengelolaan lahan (misalnya, pengolahan tanah, rotasi tanaman, dan penebangan/penjarangan). Degradasi lahan sangat bergantung pada pengelolaan lahan. Gejalanya meliputi erosi tanah, penipisan unsur hara, salinitas, kelangkaan air, polusi, gangguan siklus biologis, hilangnya keanekaragaman hayati dan penurunan produksi tanaman. Degradasi lahan merupakan hasil interaksi bekerjanya berbagai faktor termasuk variasi iklim, vegetasi baik jenis dan jumlahnya, kondisi topografi, kondisi tanah yang keragaman karakteristiknya juga ditentukan oleh kondisi geologi dan praktek pengelolaan lahan yang diterapkan. Hasil interaksi tersebut akan menyebabkan degradasi lahan apabila lahan menunjukkan gejala seperti adanya penurunan fungsi produksi dan fungsi ekologi.

Tati menambahkan penelitian ini akan dilakukan melalui pendekatan evaluasi spasial multi kategori untuk menyusun model yang dapat menilai, mengukur dan mengetahui sebarannya secara spasial, luasan dan tingkat kerentanan degradasi lahan. Selain itu melalui penyusunan model untuk penilaian dan pengukuran tingkat kerentanan degradasi lahan, juga untuk mengetahui faktor pemicu degradasi yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya proses degradasi lahan (DK).