Ancaman Pencemaran Mikroplastik dari Kegiatan Pencucian (Laundry) University General



Banyaknya pencemaran mikroplastik yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia di bumi dapat membuat kerusakan lingkungan. Terkait dengan hal itu Jeckson Siahaan tertarik melakukan penelitian yang berjudul "Ancaman Pencemaran Mikroplastik dari Kegiatan Pencucian (Laundry) dan Pengembangan Bio-mass Mikrofilter Berbasis Selulosa dari Limbah Pertanian dan Pemanfaatannya Dalam Mitigasi Pencemaran Mikroplastik". Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui jumlah serat mikroplastik dari suatu unit kegiatan pencucian pakaian yang terbuatdari polyester dan nilonper volume air buangan laundry, untuk mengetahui teknik yang efektif pembuatan biomassa mikrofilter dari batang pisang, untuk mengetahui cara mengkarakterisasi teknis secara fisik dan kimia bahan bio-massa mikrofilter yang terbuat dari batang pisang, Untuk mengetahui cara meregenerasi dan men-treatment biomassa mikrofilter setelah digunakan,untuk mengetahui kinerja biomassa mikrofilter dalam menyaring dan mencegah lepasnya mikroplastik ke lingkungan, untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas secara ekonomis dan teknis dalam mengimplementasikan biomassa mikrofilter batang pisang, serta Untuk mengetahui pemahaman masyarakat akan bahaya mikroplastik.

Rencana penelitiannya ini disampaikan dalam ujian proposal yang dilaksanakan pada Hari Jumat 12 Agustus 2022 secara online via Cisco Webex Meeting. Ujian dipimpin oleh Prof. Dr. I Wayan Budiarsa Suyasa, MS., yang sekaligus merupakan Promotor, dengan lima anggota penguji dari dalam institusi yakni Prof. Ir. I Gusti Bagus  Siladarma, MT, PhD., Dr. Drs. I Made Sara Wijana, M.Si., Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra, MAppSc, PhD., Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS., I Gede Hendrawan,S.Si.,M.Si.,Ph.D., serta satu orang penguji dari luar institusi yang berasal dari Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Mataram yakni Dr. Immy Suci Rohyani, SP. M.Si.




Pada dekade terakhir, perkembangan pesat dalam sektor “fast fashion” telah menjadi faktor yang dominan dalam pertumbuhan baik dalam produksi maupun dalam jumlah polutan mikroplastik (Cobbing and Vicaire, 2016). Emisi mikroplastik yang disebabkan oleh proses pencucian tekstil sintesis ditemukan menjadi salah satu sumber utama mikroplastik yang diestimasi menyumbang kira-kira 35% emisi mikroplastik primerdi laut. Bahkan mikroplastik juga telah ditemukan di dalam sedimen dan ini bisa mempercepat peruraian building block polimer menjadi CO2. Oleh karena itu, mikroplastik bisa menjadi salah satu akselerator global warming.

Penggunaan kertas saring Whatmann dalam skala laboratorium adalah sekali pakai dan tentunya mahal untuk penggunaan beberapa replikasi, maka perlu adanya inovasi untuk memperoleh biomassa mikrofilter yang mudah didapat, murah, applicable, dan recyclable sehingga dapat digunakan dalam skala yang jauh lebih besar, misalnya di IPAL atau di muara-muara sungai dan di ladang-ladang garam. Inovasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan limbah tanaman sekitar rumah atau limbah pertanian, seperti batang pisang, Penggunaan biomassa mikrofilter ini berdasarkan pada kemampuan dan aktifitas adsorbsinya terhadap serat mikroplastik dengan memanfaatkan salah satu dari sifat-sifat plastic yaitu muatan listrik statisnya dan sifat-sifat biomassa mikrofilter berbasis selulosa. Dengan pemanfaatan limbah pertanian berbasis selulosa ini, maka ada dua benefit yang bisa diperoleh, yaitu penggunaannya sebagai biomassa mikrofilter (dalam skala besar) yang murah secara ekonomis dan mudah didapat dan sekaligus mengatasi limbah itu sendiri.

Batang pisang telah banyak digunakan sebagai mikrofilter dalam penelitian-penelitian untuk mengatasi limbah, misalnya pada penggunaannya sebagai mikrofilter untuk desalinasi air laut (Eka Junaidi, dkk. 2020) dan untuk menangkap senyawa fosfat dari limbah laundry, juga untuk menangkap ion-ion- ion logam berat seperti Pb, Fe, Cd dan lain-lain. Dari hasil-hasil penelitian ini, maka batang pisang akan digunakan sebagai biomassa mikrofilter untuk menyaring dan menangkap mikroplastik dari limbah laundry.

Ujian proposal diakhiri dengan mengumumkan mahasiswa dinyatakan lulus dengan perbaikan, dan dapat dilanjutkan ke tahap penelitian setelah proposal diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan dari Tim Penguji (DK).